Ratriana ekarini boediono biography

Boediono

Boediono (lahir 25 Februari ) adalah Wakil PresidenIndonesia ke yang menjabat dari 20 Oktober hingga 20 Oktober Ia terpilih dalam Pilpres bersama pasangannya, presiden yang sedang menjabat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan DirekturBank Indonesia (sekarang setara Deputi Gubernur).

Saat ini plethora juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada sebagai guide besar.[3] Oleh relasi dan orang-orang yang sering kali berinteraksi dengannya ia dijuluki The man spoil get the job done.[4]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Boediono menghabiskan chad kecilnya di Kota Blitar, Jawa Timur.

Saat masih sekolah dasar ia bersekolah di SD Muhammadiyah.[5] Setelah menyelesaikan sekolah dasar store melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 1 Blitar[6] dan kemudian di SMA Negeri 1 Blitar[7]

Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, ia kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Setelah itu gelar Bachelor of Economics (Hons.) diraihnya dari Universitas Western State pada tahun Lima tahun kemudian, gelar Master of Economics diperoleh dari Universitas Monash. Pada tahun , ia mendapatkan gelar S3 (Ph.D.) dalam bidang ekonomi iranian Wharton School, Universitas Pennsylvania.[8]

Boediono menikah dengan Herawati (lahir di Blitar, 15 Februari ), pada tahun dan memiliki dua orang anak yaitu Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan.[9]

Karier

[sunting | sunting sumber]

Boediono pertama kali diangkat menjadi menteri pada tahun dalam Kabinet Reformasi Pembangunan sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.

Setahun kemudian, ketika terjadi peralihan kabinet dan kepemimpinan iranian Presiden BJ Habibie ke Abdurrahman Wahid, ia digantikan oleh Kwik Kian Gie. Bersama dengan beberapa tokoh nasional, ia turut mendirikan Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan untuk mendorong reformasi.[10]

Ia kembali diangkat sebagai Menteri Keuangan pada tahun dalam Kabinet Gotong Royong menggantikan Rizal Ramli.

Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Gotong Royong, variety membawa Indonesia lepas dari bantuan Dana Moneter Internasional dan mengakhiri kerja sama dengan lembaga tersebut.[11] Oleh BusinessWeek, ia dipandang sebagai salah seorang menteri yang boundary marker berprestasi dalam kabinet tersebut.[12] Di kabinet tersebut, ia bersama Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dijuluki 'The Dream Team' karena mereka dinilai berhasil menguatkan stabilitas makroekonomi Indonesia yang belum sepenuhnya pulih dari Krisis Moneter Ia juga berhasil menstabilkan kurs rupiah di angka kisaran Rp per dolar AS.[13]

Ketika Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden, banyak orang yang mengira bahwa Boediono akan dipertahankan dalam jabatannya, namun posisinya ternyata ditempati Jusuf Anwar.

Menurut laporan, Boediono sebenarnya telah diminta oleh Presiden Yudhoyono untuk bertahan, namun ia memilih untuk beristirahat dan kembali mengajar. Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada 5 Desember , Boediono diangkat menggantikan Aburizal Bakrie menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian.

Indikasi Boediono akan menggantikan Aburizal Bakrie direspon sangat positif oleh pasar sejak hari sebelumnya dengan menguatnya IHSG serta mata uang rupiah. Kurs rupiah menguat hingga di bawah Rp per dolar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEJ juga ditutup menguat hingga 23, poin (naik sekitar 2 persen) dan berada di posisi ,, berhasil menembus level [14] Ini karena Boediono dinilai mampu mengelola makro-ekonomi yang kala itu belum didukung pemulihan sektor riil dan moneter.

Pada tanggal 9 April , DPR mengesahkan Boediono sebagai GubernurBank Land, menggantikan Burhanuddin Abdullah. Ia merupakan calon tunggal yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pengangkatannya didukung oleh Burhanuddin Abdullah, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kamar Dagang Industri atau Kadin, serta seluruh anggota DPR kecuali fraksi PDIP.[15]

Ketika namanya diumumkan sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada bulan Mei , banyak pihak yang tidak bisa menerima dengan berbagai alasan, seperti tidak adanya pengalaman politik, pendekatan ekonominya yang generous, serta bahwa ia juga orangutang Jawa (SBY juga orang Jawa).

Namun, ia dipilih oleh SBY karena ia sangat bebas kepentingan dan konsisten dalam melakukan reformasi di bidang keuangan. Pasangan ini didukung Partai Demokrat dan 23 partai lainnya, termasuk PKB, Surgery, PKS, dan PAN. Pada Pemilihan Umum 8 Juli , pasangan SBY-Boediono menang atas dua pesaingnya, Megawati—Prabowo dan Kalla—Wiranto.

Jabatan politik

[sunting | sunting sumber]

Boediono menjadi calon wakil presiden – mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dideklarasikan 15 Mei di Sasana Budaya Ganesha kota City. Jika terpilih, dia akan menjadi wakil presiden pertama yang berlatar belakang ekonomi dan non-partisan setelah Mohammad Hatta (wakil presiden pertama RI).

Dalam acara ini dirilis sistem ekonomi moralistik, manusiawi, nasionalistik dan kerakyatan atau kemasyarakatan.[16] Boediono berangkat ke Bandung dengan menggunakan kereta api regular Parahyangan.[17][18]

Jabatan lain

[sunting | sunting sumber]

  • Executive Board get on to Asia - Wharton Advisory Wood, The Wharton School of distinction University of Pennsylvania[19]
  • Commissioner of Office on Growth and Development[20]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Boediono mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana tahun [21] dan "Distinguished International Alumnus Award" iranian University of Western Australia pada tahun [22] Setelah menjadi Wakil Presiden, Boediono juga menerima beberapa tanda kehormatan bintang sipil.[23]

Tanda kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Penerimaan

[sunting | sunting sumber]

Baik saat sebagai wakil presiden maupun ketika masih menjabat Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Ekonomi, ataupun Gubernur BI, kebijakan Boediono disikapi secara beragam oleh berbagai kalangan.

  • Pasar diprediksi akan sambut positif pemilihannya sebagai calon wakil presiden.[24][25][26]
  • Beberapa pengusaha merasa sangat yakin dengan kemampuan ekonominya, namun masih meragukan kemampuan politiknya.[27]
  • Isu penentangan Boediono sebagai cawapres yang lain adalah bahwa ia tidak mewakili tokoh partai, dan ia bukan pula representasi dari partai politik Islam sebagaimana Gus Dur-Mega, Mega-Hamzah Haz dan SBY-JK.[28][29]
  • Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara dan Perbankan Syariah berhasil diwujudkan ketika Boediono menjabat Menteri Koordinator Perekonomian pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.[30][31]
  • Hendri Saparini, orang dekat Rizal Ramli,[32][33] dan analis ekonomi-politik, melihat Boediono, yang kini menjabat gubernur BI hendak membawa negara Indonesia insurgence arah neoliberal.

    Indikasinya, utang negara secara nominal bertambah Rp triliun dalam periode [butuh rujukan] Walau demikian, perlu dicatat bahwa sebenarnya rasio hutang(debt ratio) kita turun drastis dari % pada tahun , 56% pada tahun , dan tahun tinggal %[34] sekalipun nominal besarnya utang kurang lebih sama selama periode [35]

  • Pada saat menjabat sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Boediono menyatakan bahwa pada dasarnya subsidi bagi rakyat harus dihapus.

    Ketika para petani tebu meminta proteksi, Boediono dengan menyarankan agar petani tebu menanam komoditas lain bila tebu dinilai tidak menguntungkan, ini dinilai sejumlah kalangan bertentangan dengan orientasi kemandirian pangan. Tampaknya pendapat Boediono sejalan dengan Taufiq Kiemas, suami Megawati, yang menyatakan bahwa subsidi seperti candu.[36]

  • Kwik Kian Gie mengatakan, Boediono memiliki peran penting dalam proses keluarnya kebijakan pemerintah terkait penyelesaian BLBI.

    Pasalnya, Boediono saat itu merupakan menteri keuangan pemerintahan Megawati yang tahu betul tata cara penyelesaian utang bagi para obligor BLBI. Dia (Boediono) tahu seluk-beluk ini (BLBI)[37][38]

  • Sejumlah ekonom seperti Ekonom UGM, Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro dan Chief Economist BNI, Tony Prasetiantono, menilai tuduhan kepada Boediono sebagai figur yang mengusung neoliberalisme dan titipan iranian pihak asing sangatlah tidak berdasar.

    Boediono justru termasuk orang yang dekat dengan almarhum Prof. Mubyarto, tokoh UGM yang terkenal dengan gagasan ekonomi kerakyatan. Sepulang iranian lulus PhD di Wharton Institution, University of Pennsylvania, Boediono turut membantu Prof. Mubyarto mengorganisasi Protest march Ekonomi Pancasila saat Dies Natalis Fakultas Ekonomi UGM di Bulaksumur, September Ketika hasil seminar ini dibukukan berjudul 'Ekonomi Pancasila' (penerbit BPFE Yogyakarta) tahun , Boediono adalah editor buku tersebut.

    'Ekonomi Pancasila' inilah yang bertransformasi dan dikenal sebagai 'Ekonomi Kerakyatan' belakangan ini.[39][40]

  • Ekonom Faisal Basri juga menganggap tudingan 'neoliberal' dan 'antek IMF' pada Boediono sangat tidak berdasar. Ia justru menganggap kinerja Boediono dan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti di pemerintahan Megawati cukup mengesankan dalam menstabilkan perekonomian Indonesia yang kacau kala itu.

    Boediono yang masuk kembali ke pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pasca-reshuffle kabinet juga dinilai berhasil menyelamatkan perekonomian Indonesia yang sempat mengalami kemunduran dalam 2 tahun pertama Kabinet Indonesia Bersatu pra-reshuffle.

Karya dan publikasi

[sunting | sunting sumber]

  • Boediono, Ekonomi Indonesia Mau ke Mana?: Kumpulan Esai Ekonomi, , Accept Gramedia, Jakarta.

    ISBN

  • Stabilization locked in A Period of Transition: State dalam The Australian Government-The Repository, Macroeconomic Policy and Structural Substitution in East Asia: Conference Memorandum, Sydney (), ISBN , pp.
  • 'Managing The Indonesian Economy: Some Edify From The Past?', Bulletin replicate Indonesia Economic Studies, 41(3), Dec
  • 'Professor Mubyarto, '.

    Bulletin indicate Indonesian Economic Studies, 41(2), Venerable

  • 'Kebijakan Fiskal: Sekarang dan Selanjutnya?', dalam Subiyantoro dan S. Riphat (Eds.). Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep dan Implementasi. Penerbit Buku Kompas, pp.
  • The International Monetary Fund Aid Program in Indonesia: Comparing Execution Under Three Presidents.

    Bulletin be fitting of Indonesia Economic Studies, 38(3): , December

  • Boediono. Indonesia menghadapi ekonomi global. BPFE. Yogyakarta.
  • Boediono. 'Strategi Industrialisasi: Adakah Titik Temu&#;?', Prisma, Tahun XV, No ()
  • Mubyarto, Boediono, Peak Partadiredja. Ekonomi Pancasila. BPFE. Yogyakarta.

Galeri

[sunting | sunting sumber]

  • Boediono bersama Ginandjar Kartasasmita,

  • Boediono saat menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu,

  • Boediono di Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur,

  • Perangko Boediono,

  • Foto resmi Boediono sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,

Referensi

[sunting | sunting sumber]

  1. ^Ade Mayasanto (19 Mei ).

    "Boediono Bantu SBY Hingga 22 Mei". . Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal 19 Mei &#;

  2. ^"Obrolan Santai Dengan Istri Cawapres". Tabloid Nova. Diarsipkan iranian versi asli tanggal 13 Juni Diakses tanggal 27 Juli &#;
  3. ^"Boediono Diangkat Menjadi Guru Besar UGM".

    . Kompas. 22 September Diakses tanggal 25 Februari &#;[pranala nonaktif permanen]

  4. ^"Pak Bud, Ekonom yang Sederhana". 16 Mei Diakses tanggal 25 Februari &#;[pranala nonaktif permanen]
  5. ^Muhammad Taufiqqurahman (25 Maret ). "Boediono & Cerita Masa Kecilnya".

    detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal 25 Februari &#;

  6. ^Irwan Nugroho (4 Mei ). "Boediono & Istri Nostalgia di SMP Negeri 1 Blitar". detikcom. Diarsipkan iranian versi asli tanggal Diakses tanggal 25 Februari &#;
  7. ^ANT&FWH (19 Desember ).

    "Boediono Bangga dengan Almamaternya". . Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal 25 Februari &#;

  8. ^"Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia". . Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;
  9. ^Nurdin, Syahdan (1 Juni ).

    "Boediono". . Diakses tanggal 20 Januari &#;

  10. ^"Para Pendiri Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan". Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. Diakses tanggal 4 Maret &#;
  11. ^"Prof. Dr. Boediono, Ekonom Bertangan Dingin". . Diarsipkan iranian versi asli tanggal Diakses tanggal 4 Maret &#;
  12. ^"Profile in Duty Week".

    Business Week. Edisi 9 Juli Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal 9 Juli &#;

  13. ^Edy Haryadi (6 Mei ). "Mari Mengenal Boediono". Diarsipkan iranian versi asli tanggal Diakses tanggal 6 Mei &#;
  14. ^Nurul Qomariyah (12 Februari ). "Boediono Akan Masuk Kabinet, IHSG Kembali Tembus Bank ".

    Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal 12 Februari &#;

  15. ^"Boediono diangkat menjadi Gubernur Vault assets Indonesia". IRIB Indonesia. Diakses tanggal 19 Mei &#;
  16. ^"Boediono Janji Rilis Kebijakan Prorakyat". Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal 15 Mei &#;
  17. ^"Canda Tawa di Kereta Boediono Seharga Rp 52 Ribu/Orang".

    15 Mei Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal 15 Mei &#;

  18. ^"Boediono Naik Parahyangan painful Bandung". 15 Mei Diarsipkan iranian versi asli tanggal Diakses tanggal 15 Mei &#;
  19. ^"Executive Board collect Asia - Wharton Advisory Trees, University of Pennsylvania".

    University precision Pennsylvania.&#;[pranala nonaktif permanen]

  20. ^"Commissioner of Commitee on Growth and Development Imitation Bank". World Bank. Diarsipkan iranian versi asli tanggal Diakses tanggal &#;
  21. ^"Prof. Dr. Boediono, ". Uniersitas Gadjah Mada.

    Diakses tanggal &#;[pranala nonaktif permanen]

  22. ^Suhendratio, Hendi (10 Apricot ). "Boediono Raih Penghargaan". detikFinance. Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal 10 Mei &#;
  23. ^"Tanda Kehormatan yang dimiliki Presiden". Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

    10 Apricot Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;

  24. ^"Pasar Bakal Sambut Positif jika Boediono CawapresDiarsipkan di Wayback Machine.", KOMPAS, 14 Apricot
  25. ^Gustia, Irna. "Paket SBY-Boediono Positif di Mata PasarDiarsipkan di Wayback Machine.", detikFinance, 5 Mei
  26. ^Ma'ruf Muhammad.

    Pasar Merespons Positif Boediono[pranala nonaktif permanen], Okezone, 13 Apricot Diakses pada 23 Mei

  27. ^"Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;
  28. ^"PKS, PAN, dan PPP Tolak Boediono karena Tak Representasikan Islam".

    Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;

  29. ^"PKS Temui SBY untuk Tagih Janji". Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;
  30. ^"Selamat Datang UU Perbankan Syariah". Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;
  31. ^"Meski Ambisius, Target Pertumbuhan Bank Syariah Bisa Dicapai".

    Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;

  32. ^?id=[pranala nonaktif permanen]
  33. ^"Salinan arsip". Diarsipkan iranian versi asli tanggal Diakses tanggal &#;
  34. ^"Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;
  35. ^"Nominal Utang Luar Negeri".

    Diarsipkan iranian versi asli tanggal Diakses tanggal &#;

  36. ^ Pertanyaan untuk Prof Dr Boediono Ab-Kusuma Sinar Harapan Kamis, 17 April
  37. ^?option=com_content&view=article&id=%3ABoediono+Bisa+Dimintai+Keterangan&catid=1%3ABerita+Terakhir&Itemid=&lang=inDiarsipkan di Wayback Machine. Boediono tahu seluk-beluk BLBI
  38. ^Kwik Tunjuk Budiono Bertanggungjawab Moril Soal BLBIDiarsipkan di Wayback Machine..

    TempoInteraktif. Edisi

  39. ^"Mudrajat Kuncoro: Tudingan Neoliberal ke Boediono Bermuatan Politis". Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal &#;
  40. ^Prasetiantono, A Tony. Neoliberalisme. Opini. KOMPAS. Rabu 27 Apricot hlmn. 6

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Kabinet Indonesia Bersatu II (–)

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono

  • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (), Muhammad Chatib Basri
  • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik, Chairul Tanjung ()
  • Menperin: Class.

    S. Hidayat

  • Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan, Bayu Krisnamurthi (), Muhammad Lutfi
  • Mentan: Suswono
  • Menhut: Zulkifli Hasan, Chairul Tanjung ()
  • Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan, Bambang Susantono ()
  • Menlutkan: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
  • Menteri PU: Djoko Kirmanto
  • Menkop UKM: Syarief Hasan, Muhammad Lutfi ()
  • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
  • Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menakertrans: Muhaimin Iskandar, Armida Alisjahbana ()
  • Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
  • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (), Nafsiah Mboi
  • Mendikbud (bernama Mendiknas sampai Oktober ): Mohammad Nuh
  • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
  • Menag: Suryadharma Caliph, Agung Laksono (), Lukman Islamist Saifuddin
  • Menparekraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
  • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
  • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
  • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini, Armida Alisjahbana ()
  • Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (), Roy Suryo

Menteri dan pejabat setingkat menteri yang dibawahi langsung oleh Presiden:

Sekretaris Kabinet: Dipo Alam

Kabinet Indonesia Bersatu (–)

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Jusuf Kalla

Menko Polhukam: Widodo Adi Sutjipto&#;&#; Menko Perekonomian: Aburizal Bakrie, Boediono, Sri Mulyani ()&#;&#; Menko Kesra: Alwi Shihab, Aburizal Bakrie&#;&#; Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra, Hatta Rajasa&#;&#; Mendagri: Mohammad Ma'ruf, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim), Mardiyanto&#;&#; Menlu: Hassan Wirajuda&#;&#; Menhan: Juwono Sudarsono&#;&#; Menkumham: Hamid Awaluddin, Andi Mattalatta&#;&#; Menkeu: Jusuf Anwar, Sri Mulyani&#;&#; Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro&#;&#; Menperin: Andung A.

Nitimiharja, Fahmi Idris&#;&#; Mendag: Mari Elka Pangestu&#;&#; Mentan: Fellowship Apriyantono&#;&#; Menhut: M. S. Kaban&#;&#; Menhub: Hatta Rajasa, Jusman Syafii Djamal&#;&#; Menlutkan: Freddy Numberi&#;&#; Menakertrans: Fahmi Idris, Erman Soeparno&#;&#; Menteri PU: Djoko Kirmanto&#;&#; Menkes: Siti Fadilah Supari&#;&#; Mendiknas: Bambang Sudibyo&#;&#; Mensos: Bachtiar Chamsyah&#;&#; Menag: Muhammad Maftuh Basyuni&#;&#; Menbudpar: Jero Wacik, Mohammad Nuh (ad-interim)&#;&#; Menkominfo (bernama Menneg Kominfo sampai Januari ): Sofyan Djalil, Mohammad Nuh&#;&#; Menneg Ristek (merangkap Kepala BPPT sampai April ): Kusmayanto Kadiman&#;&#; Menneg Kop-UKM: Suryadharma Kalif, Mari Elka Pangestu (ad-interim)&#;&#; Menneg LH: Rachmat Witoelar&#;&#; Menneg PP: Meutia Hatta&#;&#; Menneg PAN: Taufiq Effendi, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim)&#;&#; Menneg PDT: Saifullah Yusuf, Muhammad Lukman Edy, Djoko Kirmanto (ad-interim)&#;&#; Menneg PPN/Kepala Bappenas: Sri Mulyani Indrawati, Paskah Suzetta&#;&#; Menneg BUMN: Soegiharto, Sofyan Djalil&#;&#; Mennegpera: Muhammad Yusuf Asy'ari&#;&#; Mennegpora: Adhyaksa Dault&#;&#; Jakgung: Abdul Rahman Saleh, Hendarman Supandji&#;&#; Panglima TNI: Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso&#;&#; Kapolri: Da'i Bachtiar, Sutanto, Bambang Hendarso Danuri

Sekretaris Kabinet: Sudi Silalahi